Tentang Otsuka
PT Otsuka Indonesia didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan patungan di bidang industri farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.
Dibangun di atas lahan seluas 48.397 m² di Lawang, sebuah kota kecil di Jawa Timur, Pabrik PT Otsuka Indonesia memproduksi dan memasarkan produk-produk obat diantaranya Cairan Infus/Injeksi dan Obat Etikal, maupun Produk Nutrisi untuk keperluan Medis Khusus serta Produk-produk Alat Kesehatan.
Produk Cairan Infus telah berhasil menembus pasar farmasi serta memiliki reputasi terbaik di Indonesia. Sukses ini telah mendorong kami untuk melangkah lebih jauh di industri farmasi dengan memproduksi obat-obat Etikal, Nutrisi untuk keperluan Medis Khusus dan Alat-alat Kesehatan yang telah memenuhi persyaratan standarisasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dan CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik). Dimana keberhasilan tersebut diikuti dengan keberhasilan kami mendapatkan sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, ISO 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan, ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 50001 untuk Sistem Manajemen Energi, Sertifikat Halal serta Sertifikat AEO untuk sertifikasi kepabeanan dibidang ekspor dan impor.
Langkah diversifikasi bisnis yang diambil oleh PT Otsuka Indonesia terus berkembang, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi kami juga telah mengembangkan sayap dengan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Filipina, Mongolia, Sri Lanka, Thailand, India dan Mesir.
Selama puluhan tahun, PT Otsuka Indonesia telah terbukti mampu menguasai bisnis Cairan Infus dan untuk terus memperkuat kedudukan tersebut, kami selalu tertantang untuk terus mengembangkan produk-produk baru dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan secara berkesinambungan, sesuai dengan moto kami yaitu:
Otsuka-people creating new products
for better health worldwide
Our History
Simbol Kami
Makna simbol perusahaan
Representasi simbolis dari filosofi perusahaan Otsuka, simbol perusahaan kami mengadopsi inisial `O` dari nama perusahaan sebagai motif. Mewakili langit di atas, `O` besar ditampilkan dalam gradasi Otsuka BLUE yang dimaksudkan untuk menandakan "keterbukaan", "kebebasan", "kecerdasan", dan "masa depan". `O` kecil dalam Otsuka RED mewakili energi terfokus Otsuka, sumber dari prinsip-prinsip ini. Mengimbangi dua bentuk yang seimbang, nama Otsuka dieja dalam jenis huruf yang terbuka dan ramah. Simbol perusahaan kami menyampaikan komitmen energik Otsuka untuk kebahagiaan manusia melalui kesehatan yang baik.
Objektif
Sehubungan dengan pesatnya globalisasi operasinya, Otsuka memperkenalkan simbol perusahaannya untuk mempromosikan komunikasi yang bermakna dengan orang-orang di seluruh dunia. Simbol perusahaan kami menandakan dedikasi global Otsuka untuk membangun hubungan yang harmonis dengan komunitas lokal dan melindungi ekosistem alami di sekitar fasilitas kami. Ini juga mewakili tujuan kami yang lebih besar untuk berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan orang-orang di seluruh dunia.
Filosofi Kami
Otsuka-people creating new products
for better health worldwide
Filosofi kami mewujudkan dedikasi kami untuk:
Menciptakan produk yang unik dan inovatif
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
Berkontribusi pada kehidupan orang-orang di seluruh dunia
Monumen yang mencerminkan filosofi Otsuka :
Pohon Tomat Raksasa, Pohon Cedar Bengkok, dan Batu Apung
Pohon Tomat Raksasa
Pohon tomat raksasa yang menutupi seluruh langit-langit aula dapat menghasilkan lebih dari 10.000 buah per tahun, sebagai hasil dari memaksimalkan potensi penghasil buah melalui hidroponik yang membebaskan akar dari padatan normal. Pohon ini mengingatkan kita bahwa jika kita membebaskan diri dari norma, kita dapat membuka potensi kita yang tidak terbatas.
Pohon Cedar Bengkok
Objek ini menampilkan batang pohon cedar raksasa yang bengkok bukannya lurus seperti aslinya, dengan batang pohon cedar kedua yang bersilangan di atasnya dengan seimbangan pas yang pada pandangan pertama tampak tidak stabil cukup kuat untuk menahan getaran berkekuatan 5 selama Gempa Besar Hanshin pada tahun 1995. Karya tanpa judul ini (diciptakan oleh Chuichi Fujii) menyampaikan pesan terus-menerus tentang meruntuhkan stereotip dan mengubah pemikiran kita.
Batu Apung Taman
Air ini memiliki batu-batu besar yang tampak mengapung secara ajaib di hamparan air yang luas, termasuk beberapa yang tampak terkulai. Taman diciptakan untuk menangkap dan memperkaya semangat orang-orang yang melihatnya, dan untuk membebaskan pikiran untuk kontemplasi. Karya ini mengajarkan kita pentingnya bertukar ide dan pemikiran di luar yang konvensional.
Orang-orang Otsuka
Otsuka Indonesia merupakan oragnisasi yang dinamis, tempat dimana kami mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja sama demi menciptakan solusi yang inovatif bagi pasien di seluruh dunia. Orang-orang otsuka mempunyai karakter kreatif, inovatif, mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar, dan berpikiran terbuka. Kolaborasi merupakan sikap yang penting bagi kami untuk membangun kesuksesan.
Budaya Otsuka
PT Otsuka Indonesia adalah suatu organisasi yang berorientasi kepada pelanggan. Kami menjalankan bisnis kami berdasarkan asas Disiplin, Kejujuran, dan Integritas. Orang-orang Otsuka selalu didorong untuk bertindak secara independen serta memfokuskan upaya di dalam circle of influence, bekerja sama secara sinergis dalam tim, dan selalu berusaha untuk bekerja secara kreatif dan mencapai aktualisasi diri. Transparansi, Komunikasi, dan Koordinasi menjadi inti setiap jasa kami, dan kami selalu siap belajar dan saling berbagi ilmu.
Sambutan dari Presiden Direksi Kami
Kita semua yakin bahwa hanya perusahaan yang mampu memberi manfaat bagi masyarakatlah yang akan mampu bertahan dan menikmati pertumbuhan yang sehat. Kita juga yakin bahwa kita bisa menjadi perusahaan yang mampu memberi manfaat jika kita menjalankan kegiatan-kegiatan usaha kita sejalan dengan semboyan/motto, Memberikan kontribusi bagi Kesehatan Umat Manusia yang Lebih Baik.
Agar kita mampu Memberikan kontribusi bagi Kesehatan Umat Manusia yang lebih Baik", kita harus mampu memenuhi dan menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan para pelanggan, karyawan, mitra usaha, masyarakat dan pemegang saham kita.
Untuk memelihara keselarasan di antara komponen-komponen yang kita sebutkan di atas dan mengupayakan agar semboyan/motto kita tidak hanya dijadikan sekedar formalitas belaka, kita telah melaksanakan program-program kepemimpinan yang disebut "7-Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif". Melalui program ini, kita menemukan bahwa terdapat empat kebutuhan vital di dalam diri setiap individu, yaitu :
| 1. | Kebutuhan fisik/ekonomis | ---› | Untuk hidup |
| 2. | Hubungan Sosial dan Emosional | ---› | Untuk saling mencintai |
| 3. | Kesempatan untuk Pengembangan Pribadi | ---› | Untuk belajar |
| 4. | Kesempatan untuk memberikan Kontribusi | ---› |
Untuk meninggalkan warisan yang berharga |
Apabila ke empat kebutuhan vital tersebut dan kegiatan-kegiatan usaha perusahaan berjalan menuju arah yang sama dan berada di dalam keseimbangan, maka seperti yang kita yakini, perusahaan akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari program tersebut di atas, kita telah pula mencanangkan "Visi", "Pernyataan Misi", dan "Pedoman untuk Pernyataan Misi".
Karena tak seorang pun sempurna, tidak satu perusahaan pun sempurna dan tidak satu komunikasi pun atau hubungan antar manusia yang sempurna, maka kita harus berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan kita masing-masing, termasuk kemampuan kita untuk berkomunikasi. Selama ini kita telah selalu menghargai setiap masukan yang kita terima mengenai kelemahan-kelemahan serta kekurangan-kekurangan kita. Kita akan terus memperbaiki kelemahan-kelemahan kita agar kita mampu "Memberikan kontribusi bagi Kesehatan Umat Manusia yang Lebih Baik".
“Omoshiroki kotomonaiyowo omoshiroku”, kutipan dari Shinsaku Takasugi, Samurai Jepang yang berkontribusi signifikan terhadap Restorasi Meiji. Terjemahan literalnya adalah "Bagaimana membuat hidup yang tidak seru menjadi seru." Artinya, cara memandang sesuatu dan cara berpikir tidak tergantung pada orang lain, tetapi pada akhirnya, tergantung pada apa yang Anda pikirkan dan bagaimana Anda memandangnya.
