Kunjungan PT Otsuka Indonesia ke Petani Hidroponik Lawang
Sebagai bagian dari Otsuka Group, PT Otsuka Indonesia (“PTOI”) secara aktif menjalankan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan Pemerintah mengenai pentingnya CSR bagi suatu Perusahaan. Secara harfiah, pelaksanaan kegiatan CSR merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian sosial suatu Perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Mengenai aktivitas apa yang dipilih untuk menjalankan CSR, hal tersebut sepenuhnya adalah ranah dan kebijakan dari masing-masing Perusahaan.
Merujuk pada Kode Etik Bisnis Otsuka Group Global, sudah sepatutnya seluruh afiliasi Otsuka Group menjalankan kegiatan yang mendukung adanya “Perlindungan Lingkungan Hidup”. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan CSR kali ini, PTOI memberikan dukungan secara penuh kepada Petani dalam pengembangan dan pengelolaan tanaman Hidroponik secara sederhana dan praktis.
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, menggunakan media air yang mengandung nutrisi serta mineral tertentu untuk menjadi media tanam pada umumnya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara. Dilansir dari buku Metode Bertanam Model Urban Farming oleh Rini Mastuti, metode hidroponik adalah solusi bertani dalam mengatasi keterbatasan lahan atau tanah.
Metode ini tidak menggunakan media tanam tanah namun diganti dengan menggunakan media air yang mengandung nutrisi serta mineral tertentu untuk menjadi media tanam. Menanam dengan teknik hidroponik adalah cara yang ramah lingkungan karena prosesnya menggunakan bahan-bahan alam dan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan. Karena prosesnya yang organik, maka sayur dan buah hasil budidaya hidroponik cenderung lebih sehat.
Salah satu kebutuhan zat dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat pada tanaman sayur. Namun sumber tanaman sayur perlu menjadi perhatian kita, karena tidak semua sayur yang beredar di pasaran bisa dinyatakan sehat dan bebas dari pestisida.
Salah satu sumber sayuran sehat bisa berasal dari tanaman hidroponik. Sayuran hidroponik adalah sayuran yang tumbuh dengan bantuan cairan yang mengandung mineral yang diperlukan oleh sayuran untuk tumbuh.
Berbeda dengan sayuran yang dilakukan secara konvensional yang menggunakan media tanah, sayur hidroponik hanya membutuhkan air yang mengandung mineral untuk proses tumbuh kembangnya.
Air yang digunakan untuk menanam sayuran ini pun dapat didaur ulang kembali. Selain kebutuhan akan air dan mineral, tanaman hidroponik juga membutuhkan lampu, sistem filtrasi untuk air dan udara, serta alat kontrol iklim. Semua komponen tersebut dibutuhkan untuk menunjang perkembangan tanaman hidroponik.
Umumnya, sayuran hidroponik ditanam dalam rumah kaca atau di luar ruangan dengan lahan yang terbatas. Karena tanaman hidroponik sangat dijaga cara dan tempat penanamannya serta tidak membutuhkan tanah. Sayuran hidroponik tidak menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman dari serangan hama serangga.
Pada hari Minggu, 23 Februari 2025 Presiden Direktur PTOI Bapak Tetsuya Yamamoto berkunjung ke salah satu petani hidroponik binaan CSR PTOI. Dalam kunjungan tersebut Bapak Tetsuya Yamamoto didampingi oleh Bapak Ryohei Fukuyama dan Bapak M. Nizar dari kantor pusat Jakarta. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Manajemen PTOI terhadap kegiatan hidroponik yang dilakukan oleh masyarakat.
Kunjungan yang dilakukan ke kebun petani hidroponik Lawang bertujuan untuk melihat langsung kegiatan hidroponik binaan CSR PTOI. Salah satu hal yang mengundang kekaguman dari PTOI adalah walaupun dengan tempat terbatas, yaitu di lantai dua rumahnya, namun petani masih bisa menanam sayuran hidroponik dengan baik.
“Kegiatan ini sangat membantu memotivasi petani untuk memproduksi sayuran. Juga untuk mempermudah peluang berjualan karena telah terbentuk komunitas yang kuat. Itu sebabnya PTOI berkontribusi menciptakan komunikasi ideal tanpa anggaran”, ucap BapakTetsuya Yamamoto
“Bagi saya, hal ini luar biasa, dimana petani binaan PTOI dapat memproduksi sayuran di dalam rumah dan hal tersebut dapat memberikan penghasilan bagi mereka. Selain itu lingkungan rumah menjadi sehat karena sayuran juga memproduksi Oksigen serta rumah terlihat lebih asri dipandang mata. Jadi banyak benefitnya dan mantab”, ujar M. Nizar menambahkan.